Senin, 16 Mei 2011

Hidup itu proses

Selama apapun kita hidup, selama itu lah kita berproses.
Sedikit definisi dari Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya.
Secara tidak langsung, selama hidup ini, semua manusia pasti mengalami proses-proses kehidupan. Jika kita mampu membuat grafik hidup, maka setiap manusia grafiknya tidak akan sama.
Saya sendiri melalui proses-proses hidup yang tidak mudah dan tidak selalu indah. Tapi saya sangat percaya bahwa hidup adalah proses, seperti mulai dari bangun tidur sampai kita tidur lagi merupakan suatu proses. Apa yang kita lakukan hari ini dengan jiwa yang ikhlas, do’a serta berusaha merupakan bekal untuk hari esok.
Bagi Saya, untuk menjalani proses hidup dizaman modern ini, permasalahan yang dihadapi oleh manusia sama saja. Manusia yang dibesarkan dalam latarbelakang yang dibentuk oleh generasi pendahulunya, harus berhadapan dengan arus budaya global yang sama sekali baru, tapi harus disikapi, disinggung, diseleksi, bahkan diterima.
Untuk menjalani proses hidup pada zaman modern ini, ilmu yang bermanfaat lah yang akan membantu diri kita sendiri.
"Sesungguhnya ilmu itu didapat hanya dengan belajar".....
Kebahagiaan, kedamaian, dan ketentraman hati senantiasa berawal dari ilmu pengetahuan. Semua terjadi karena ilmu mampu menembus yang samar, menemukan sesuatu yang hilang, dan menyingkap sesuatu yang tersembunyi. Karena manusia selalu ingin mengetahui hal-hal yang baru dan ingin mengungkap sesuatu yang menarik. Kuncinya adalah ilmu.
Maka dengan ilmu dan keterampilan yang kita miliki, mudah-mudahan Kita akan mudah menjalani proses hidup ini. Segala sesuatu akan tersa sulit bagi jiwa yang kerdil, tapi bagi jiwa yang besar tidak ada istilah kesulitan besar. Jiwa yang besar akan semakin besar karena mampu mengatasi kesulitan-kesulitan itu. Sementara jiwa yang kerdil akan semakin sakit, karena selalu menghindar dari kesulitan itu.
Penyakit yang paling mematikan jiwa adalah rasa rendah diri. Penyakit ini dapat menghilangkan rasa percaya diri dan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya sendiri. Maka, kita harus berani melakukan suatu pekerjaan. Percaya diri adalah sebuah karunia yang besar, Ia merupakan tiang penyangga keberhasilan dalam kehidupan ini. Tapi jangan lah kita menjadi orang yang terlalu percaya diri. Karena, terlalu percaya diri sangat berbeda dengan percaya diri. Terlalu percaya diri senantiasa membuat jiwa bergantung pada khayalan dan kesombongan semu.
Selama menjalani proses hidup, jadilah jiwa yang sederhana. Karena walaupun tidak selalu, sesuatu yang sederhana itu biasanya indah, baik dan menenangkan.
Hidup adalah Proses, Yakin lah dengan kemampuan anda sendiri. Jangan mudah menyerah dalam menghadapi suatu permasalahan. Karena hidup tanpa masalah ibarat makanan tanpa garam.
Hadapilah hidup ini seperti air mengalir dengan terus belajar untuk mewujudkan semua yang kita inginkan. Sehingga kita menjadi makhluk yang mulia dimata Sang pencipta dan manusia dimuka bumi ini. Karena kemuliaan dan kebahagiaan itu tidak didapat dengan Cuma-Cuma, semua harus dilakukan dengan do’a, kerja keras dan terus berusaha.
Terima kasih alam.
Terima kasih sang pencipta alam
Indra P Dinata

Sabtu, 12 Maret 2011

Kenapa oh Kenapa????


Mengapa harus kenapa....?????
Saya jawab : suka-suka Saya dunks....hehehehehe
Saat ini aq berdomisili disebuah Kota kecil yang luas nya hanya dibutuhkan waktu 5 menit perjalanan... Ternyata ini kampung halamanku...
Kenapa Saya harus berada disini??? Pertanyaan itu slalu muncul dibenakku..
Saya jawab : karena Allah telah membuat takdirnya kepadaku untuk menetap disini.
Jujur dari hatiku yang paling dalam, Aq kurang suka berada disini. Tapi disatu sisi, Aq harus bersyukur seperti lagu d'masrianto(syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah).
Disini aq tidak menemukan duniaku yang sebenarnya, berada ditengah keramaian tetapi aq merasa terkungkung(terborgol), karena aq tidak bisa berexpresi seperti diriku dahulu, Aq sudah terbiasa berkelana dinegeri sana. Belum puas rasanya aq berkelana, takdir menentukan aq kembali kesini... Ya Allah andai aq bisa memilih, aq pilih untuk tidak kembali kesini....
aq ceritakan sedikit, aq sudah terbiasa mandiri. sudah 10 tahun saya berkelana dan beraktivitas diluar sana.....
Pepatah mengatakan "dari pada hujan emas dinegeri orang, lebih baik hujan batu dinegeri kita sendiri". Saya sepakat dengan pepatah diatas, tapi saya kurang suka pepatah itu, karena untuk manusia yang seumuran Saya yg masih muda (14 tahun) belum layak menggunakan pepatah itu...
Tapi apapun yang telah diberikan kepadaku, harus disyukurin. Karena kesempatan itu tidak datang dua kali lho....
Ini bukan akhir dari perjalanan Saya, tapi ini awal perjalanan Saya untuk suatu tujuan yang Saya belum tau hasilnya nanti. Karena masa depan itu seperti hantu, tidak berwujud, tidak berwarna maupun rasa. Yang harus kulakukan adalah memulai, memulai sebuah sinetron hidup yang belum jelas alur ceritanya dan sutradaranya adalah Allah SWT.
Cara memulai itu adalah dengan berhenti berbicara dan mulai melakukan.

Terima kasih Kota Cap Adipura....
 Kenapa oh oh kenapa?????


INDRA P DINATA

Jumat, 25 Februari 2011

Dua Puluh Lima

Bukan lah hasil dari bilangan matematika, bukan juga nomor rumah Saya. Tapi ini mengenai kehidupan saya.... Ini umur Saya.
Dua puluh lima tahun yang lalu Saya ditakdirkan menjadi salah satu penghuni dunia, Saya dibesarkan ditengah keluarga kecil yang sederhana. Keluarga yang sangat menyayangi Saya, dan Saya akan slalu berusaha untuk membahagiakan mereka seperti mereka menyayangi saya.
Dua puluh lima
Mengapa harus ada pada saat ini? pada saat yang tidak Saya kehendaki. Tapi ini lah proses dunia yang datang dengan sendirinya... Karena Saya merasa pada saat ini Saya belum bisa berbuat apa-apa dan belum bisa menjadi yang terbaik buat keluarga Saya.......
Ada apa sebenarnya dengan dua puluh lima?? Saya juga bingung, karena banyak yang berkata pada saat sudah dua puluh lima, itu adalah tanda-tanda kematangan seseorang untuk memulai sesuatu yang baru.. (hmmm)
Tapi itu kan menurut mereka bukan Saya. Saya hanya bisa berkata maybe...
Pada dua puluh lima ini, Saya hanya berharap selalu diberikan kesehatan dan ditingkatkan kualitas iman Saya. Amiiin

 

Sebelum datang dua puluh lima ini, Saya merasa kenyang mengunyah segudang masalah, sekarang sudah saatnya untuk diam dan berpikir. Tetapi semakin Saya berpikir, ada saja yang masih membuat gelisah(sangat gelisah). Yaitu JANJI. Janji Saya kepada pencipta dan janji Saya kepada kedua orang tua Saya. Karena kebahagiaan orang tua yaitu saat melihat anaknya bahagia...
Dulu Saya pernah mengatakan, pada dua puluh lima nanti saya akan menjadi seorang imam di keluarga kecil Saya. Tapi apalah daya takdir belum menemukan Saya dengan beliau yang tertulis di dalam kitab lauhul mahfudz, dan Saya pun tidak tahu siapa dan dari mana asal beliau(BINGUNG.com)...
Ya Allah, Saya berharap mendapatkan seorang siti khodijah(hahaha ngayal)...
Teman Saya pernah mengatakan, ”jika ingin mendapatkan seorang siti khadijah, maka jadilah seorang Muhammad”. Apa mungkin Saya menjadi sorang nabi, karena muhammad adalah nabi akhir zaman. Dan apa mungkin Saya harus menikahi seorang janda kaya yang berumur empat puluh tahun(perumpamaan hahahaha)....
Dua puluh lima
Tanpa kita sadari sebenarnya kita berada dalam kenikmatan tiada tara dan kesempurnaan. Tetapi mengapa kita selalu merasa resah, sedih dan gelisah, meskipun kita masih mempunyai nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat.
Pada dua puluh lima ini Saya berdo’a semoga apa yang saya pikirkan bisa terealisasi...
Sudah saatnya Saya memulai sesuatu yang baru.... Sesuatu yang memberikan kebahagiaan baru bagi Saya....

terima kasih Dua puluh lima...

INDRA P DINATA

Senin, 21 Februari 2011

Hidup adalah Pilihan


Kenapa kita harus memilih….????
Hidup itu pilihan, dan pilihan itu selalu mengandung resiko baik itu menguntungkan atau merugikan, dapat dipastikan semua orang harus memilih. Semua ada pilihan.
Seandainya Saya tidak memilih, apa yang terjadi…????
Mungkin itu salah satu pernyataan konyol jika kita dihadapkan pada pilihan yang sulit. Dan saya pun tidak pernah tahu apa yang terjadi karena satu detik ke depan sudah merupakan masa depan dan satu detik kebelakang merupakan masa lalu.
Semua ada pada pilihan kita masing-masing. Terkadang kita dihadapkan pada situasi yang menjebak untuk membuat pilihan. Lalu apa itu pilihan? Dan untuk apa pilihan itu?
Kita berhak memilih. Apa yang akan kita pilih??? Apakah kita ingin hidup senang saat ini atau saat nanti...???
Pilihan itu datang dari diri kita sendiri dan dari rasa Percaya Diri ( PD ). Pilihan itu tidak datang dari kiri, kanan, depan, atau pun belakang kita. Bukan juga dari keinginan teman-teman, sahabat, maupun orang tua kita.  Jika pilihan itu datang dari orang lain, itu namanya nyontex(copy paste). Karena setiap manusia mempunyai pendapat yang berbeda-beda, kita tidak akan pernah mendapatkan jawaban yang pasti, yang harus kita lakukan adalah membuat suatu keputusan sesuai dengan pilihan kita masing-masing.
Sebagian example:
Kita mau sekolah itu pilihan siapa????
Kita mau bekerja itu pilihan siapa????
Kita mau ini, mau itu bla bla bla itu pilihan siapa????
Itu semua adalah pilihan kita sendiri.
Hendaknya dalam menentukan pilihan jangan berada dalam keadaan terpaksa, karena sesuatu yang dipaksakan itu tidak lah baik. Dan apa yang kita pilih harus kita pertanggung jawabkan saat ini dan saat nanti....

Sudahkah Kita  menentukan pilihan.....???
Jika kita sudah menentukan pilihan, maka pilihan bisa menciptakan kegembiraan pada diri kita, menempatkan potensi dan kemampuan kita.
”INI PILIHANKU”
Mudah-mudahan ini bermakna bagi diri Saya sendiri dan kita semua...

Terima kasih bulan, terima kasih bintang, terima kasih malam....
Kau Sang juara malam ini........


INDRA P DINATA